PENELITIAN SOSIAL GERABAH BALONGAN XI IPS 2
PENELITIAN SOSIAL GERABAH BALONGAN
KELOMPOK 3
XI IPS 2
Pada hari Rabu, 05 Oktober 2022, kami para kelas 11 IPS 2 melakukan penelitian sosial gerabah di Balongan, setiap satu kelas dibagi menjadi tiga kelompok, saya dan teman-teman kelompok saya dapat bagian kelompok 3, ditugaskan untuk mewawancarai Bu Sarmi.
Pada saat perjalaan menuju ke rumah bu sarmi kami mendapatkan pengetahuan tentang pembuatan gerabah. Saat kami sampai di sana dan sedang mewawancarai dan di sambut dengan baik.
Tradisi pembuatan gerabah berada di wilayah peneliti yaitu Desa Balong Mulya sekitar 2 km ke arah timur desa Palawang Desa ini berpenduduk sekitar 264 Pulau kepala keluarga dengan mata pencaharian utama membuat gerabah yang telah dilakukan secara turun temurun Selain itu petani sebagai bekerja sambil disesuaikan dengan musimnya kegiatan pembuatan gerabah tampaknya masih menggunakan cara tradisional ini tampak dari kesederhanaan teknologi pembuatannya.
Kegiatan membuat gerabah tersebut tidak terlepas dari masalah-masalah yang menyangkut bahan baku pekerjaan dan pemasaran hasil, bahan baku yang di gunakan yaitu:
- Tanah liat yang berasal dari sawah warga setempat .
-Pasir yang di beli dari desa pandangan,pasir yang di gunakan bukan pasir biasa, yaitu pasir khusus dari endapan pasir yang di ambil dari kali.
- Puru yang di beli dari sulang
*Alat yang dapat digunakan untuk membuat gerabah yaitu:
- Roda putar.
-Tatap pukul.
-Sangklir.
-Tatap landas .
-Alat kerok/kerik.
Gambar Roda putar untuk membuat gerabah:
Alat-alat tersebut dibuat dari kayu,dan di tengahnya terdapat geer agar kayu bisa berputar,
tatap Landas Selo dibuat dari batu andesit dan alat erok kering dibuat dari bahan bambu atau lempengan baja.
Tehnik pembuatan gerabah :
Tanah liat yang di putar putar dan di kasih air sedikit demi sedikit agar tanah liat tidak kering dan mudah untuk di bentuk.
proses selanjutnya yaitu tahap mengeringkan gerabah ,gerabah yang sudah jadi di keringkan sampai kering.
kemudian di bakar dengan rambut gabah dan dami agar bertahan lebih lama. selanjutnya kalau grabah sudah dingin dari pembakaran,proses selanjutnya yaitu di warnai dan di beri motif.
Untuk gerabah yang tidak jadi/gagal itu tandanya kalau di pukul menggunakan tangan akan berbunyi preng,dan juga untuk gerabah yang gagal itu bisa juga pecah saat dalam proses pembakaran.
Proses pemasaran gerabah sebagian besar ditangani oleh kaum pria terutama untuk gerabah dalam bentuk-bentuk yang besar seperti tempayan gemuk sedangkan kaum wanita hanya menjual gerabah yang bentuknya relatif kecil seperti periuk dan cawan dalam prestasi yang digunakan selain jalan kaki juga menggunakan sepeda atau kendaraan umum lokasi pemasaran mencapai Tuban a muatan kelereng jatirogo kombakBoyo bangilan dan Lasem.
Untuk Keseharian masyarakat di desa Balongan sebagai petani dagang dan nelayan,banyak juga yang bekerja belah di daerah sana,dan ada juga yang sebagai pembuat grabah untuk kerjaan sampingan kalo sedang di rumah.
Teknologi membuat gerabah yaitu teknik pembuatan gerabah dari masa tersebut masih sangat sederhana yaitu dengan teknik tangan dan pembakaran tradisional.Produk pembuatan gerabah yaitu Kendi asbak cobek nanangan,genuk.
produk gerabah di Balongan sudah di setorkan di wilayah jawa timur dan wilayah sekitarnya, untuk pemesanan gerabah di Balonhan harus memesa dahulu kepada pengrajin.
Disusun oleh:
Ayuni zamrotul fuad (7)
Melinda Putri Nur R ( 18 )
Juwayriyah ( 16 )
Miftakhul jannah ( 19 )
Ananda Nurbaiti ( 5 )
Arianto eka nur ikhwan ( 6 )
Cindi wulan sari ( 9 )
Ulil albab ( 34 )
Rizki illahi ( 26 )
Riyadi suwito ( 25 )
Muhammad affandi ( 22 )
Nihayatus solikhah ( 23 )